Monday 27 March 2017

Mendaki dan Terus Mendaki Hingga ke Puncak Kemiri

   
 Jika banyak pendaki yang berkata bahwa sebuah pendakian adalah perjalanan menaklukkan diri sendiri, sepertinya ungkapan itu memang benar adanya. Naik gunung dan mendaki sampai ke puncaknya adalah petualangan mendobrak zona nyaman. Dibandingkan dengan suasana rumah, gunung memang gak nyaman: udara yang dinginnya kadang menusuk tulang, sering gak ada air, makan juga ala kadarnya. 

    Mendaki gunung gak bisa asal jalan; butuh kondisi fisik yang baik, persiapan matang, serta niat dan mental yang tegar. Kalau semua itu gak terpenuhi, kemungkinan besar kamu akan gagal di tengah jalan. Hanya dengan mengalahkan egomu sendiri, barulah kamu layak menggapai puncak. Kegiatan yang satu ini memang penuh seni dan hanya bisa dipahami oleh mereka yang sudah pernah mendaki. Bayangkan, kamu mesti bersusah payah membawa keril yang berat serta berjalan jauh melewati medan yang seringkali membahayakan. 

    Tak jarang pula kita dengar kisah pendaki yang tewas di jalur pendakian. Mendaki puncak tertinggi, merasakan angin, menyentuh bintang-bintang, menemukan diri sebagai bagian kecil dari bumi, terlentang diantara rerumputan dan berdiri tegak dengan kebesaran adalah hal yang selalu diimpikan setiap mereka yang lelah berkerja didepan meja. Bila selama ini kamu hanya melihat lihat foto-foto teman mu yang harinya penuh dengan pertualangan kini saatnya bangun, isi carrier dengan bekal dan perlengkapan dan saatnya untuk merasakan sendiri petualangan kamu dengan mendaki gunung kemiri di Kawasan Taman Leuser Aceh. 



   Gunung Kemiri memiliki ketinggian 3.314 meter diatas permukaan laut (mdpl) dan merupakan salah satu gunung tertinggi di jajaran gunung yang berada di leuser. Mulai perjalanan dari desan Gumpang Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, dapat dicapai dari Kuta Cane (Aceh Tenggara) sekitar 3 Jam perjalanan dengan angkutan umum dengan trayek Kutacane – Blangkejeren. Sebelum memulai pendakian, bagi kamu yang belum pernah mendaki sebaiknya gunakan jasa pemandu lokal di Kota Blangkejeren.

   Pendakian biasanya membutuhkan waktu 4 hari dengan menyusuri jalur pendakian berupa jalan setapak/trail. Selama perjalanan kamu akan menikmati dan siap-siap bersahabat dengan alam liar, di hutan leuser binatang langka dan dilindungi masih hidup dan kamu juga bisa menikmati pemandangan perkebunan warga selama pendakian. Jalur pendakian memang sedikit ekstrem tapi disitulah serunya bagi kamu yang suka sedikit oleh-oleh khas petualang . 

   Stamina yang kuat juga menjadi keharusan untuk menghadapi alam gunung kemiri yang termasuk daerah beriklim tipe A, Hampir sepanjang tahun terjadi hujan dengan intensitas tertinggi pada bulan September – Nopember. Temperatur minimum 21ºC dan maksimum 28,2 ºC. Di ketinggian diatas 2.500 m dpl, vegetasi kawasan didominasi jenis tumbuhan perdu yang berbatang rendah. Bahkan di kawasan puncak gunung dengan ketinggian 2800 m dpl, vegetasi kawasan berupa padang rumput yang luas. Setelah mencapai puncak gunung kemiri kamu akan merasakan kepuasan tersendiri berdiri dipuncak tertinggi penuh dengan kebesaran dan kemenangan. 

   Waktu turun biasanya lebih cepat dan hanyak membutuhkan waktu 2 hari hingga sampai kembali di desa. Menapaki jalanan menurun membelah hutan, melompati robohan kayu lapuk dan menghindari duri rotan yang sejajar dengan kepala kembali tersaji mewarnai perjalanan pulang.

Sumber : disbudpar.acehprov.go.id

1 comment:

Yakin Bisa Jawab Pertanyaan Ini

1. Kenapa bungkus pizza berbentuk kotak, padahal pizza sendiri berbentuk lingkaran? Jawab: Karena secara teknis, membuat kardus berben...